Karebakini.com, Makassar — Penolakan tegas dilayangkan Warga Perumahan Bumi Tamalanrea Permai (BTP) terhadap rencana penyelenggaraan pasar malam di Lapangan Tala.
Hal itu lantaran rencana lokasi penyelenggaraan merupakan fasilitas umum yang telah dikelola masyarakat secara mandiri menggunakan dana pribadi. Bertahun-tahun menjadi tempat utama untuk kegiatan olahraga, sosial, dan komunitas.
Salah seorang warga, Umar menyebut Lapangan Tala dibangun dengan gotong royong tanpa dukungan dari pemerintah atau pihak luar. Olehnya, mereka menolak penggunaan lapangan untuk kegiatan komersial seperti pasar malam yang dianggap bertentangan dengan tujuan awal pengelolaannya.
“Lapangan Tala adalah hasil jerih payah kami bersama. Tujuannya untuk kepentingan masyarakat, bukan untuk kegiatan yang berpotensi merusak fasilitas dan mengganggu kenyamanan lingkungan,” tegasnya, Sabtu, (25/1/2025).
Masyarakat mengungkapkan kekhawatiran akan dampak negatif pasar malam. Termasuk kebisingan, penumpukan sampah, kerusakan fasilitas lapangan, serta terganggunya kegiatan rutin masyarakat.
Keberadaan pasar malam juga dinilai dapat merusak suasana lingkungan yang selama ini telah mereka jaga dengan baik.
Untuk itu, warga telah menggelar musyawarah dan mengajukan keberatan resmi kepada pihak penyelenggara serta pemerintah setempat sebagai bentuk penolakan. Mereka meminta pihak terkait untuk menghormati aspirasi warga dan mencari lokasi alternatif yang lebih sesuai.
“Kami tidak menentang pasar malam, namun kami berharap pihak penyelenggara bisa memilih lokasi lain yang tidak merugikan masyarakat. Lapangan Tala adalah ruang yang sangat penting bagi kami,” tekan Umar.
Masyarakat BTP juga meminta pemerintah daerah untuk mendukung aspirasi mereka dalam menjaga Lapangan Tala sebagai ruang terbuka hijau yang dapat dimanfaatkan oleh komunitas untuk kegiatan positif.
