Karebakini.com, Sulsel – Munafri Arifuddin dianggap sebagai kandidat terkuat melanjutkan kepemimpinan Partai Golkar Sulawesi Selatan (Sulsel). Keberhasilannya memimpin Golkar Makassar jadi acuan.
Capaian Appi sapaan Munafri Arifuddin selama menjadi ketua Golkar Makassar tak perlu diragukan. Dia sukses meraih suara terbanyak dengan total 97.209 suara pada Pemilu 2024.
Wali Kota Makassar terpilih ini bahkan berhasil meningkatkan jumlah kursi di DPRD menjadi enam.
Appi juga dianggap berperan besar dalam mempertahankan kursi Golkar untuk DPRD Sulsel Dapil Makassar A dengan suara pribadi sebanyak 29.802 suara.
Wajar saja jika ini menjadi alasan utama banyak kader mendukungnya. Keberhasilan ini tidak bisa dianggap remeh.
“Pada Pemilu 2024, Golkar Makassar memperoleh suara terbanyak dan sukses meningkatkan kursi di DPRD. Ini semua berkat strategi Pak Appi,” kata Wakil Ketua Bidang Pendidikan dan Pengembangan SDM Golkar Makassar, Arief Wicaksono, Selasa, (28/1/2025).
Sosok Appi juga dinilai menunjukkan elektabilitas tinggi dengan memenangkan Pilwalkot Makassar 2024 bersama Aliyah Mustika Ilham.
Pasangan ini berhasil meraih 319.112 suara atau 54,72 persen. Torehan ink menjadikan keduanya sebagai Wali Kota dan Wakil Wali Kota Makassar terpilih.
“Appi mencatat kemenangan telak di Pilwalkot Makassar 2024 bersama pasangannya, Aliyah Mustika Ilham. Perolehan 319.112 suara terbanyak atau sekitar 54,72 persen,” tutur Arief.
Kendati demikian, persaingan calon ketua tidak akan mudah. Terlebih sejumlah tokoh senior seperti Ilham Arief Sirajuddin, Kadir Halid, dan Syamsuddin Hamid juga diprediksi akan maju.
Diketahui, Musyawarah Daerah (Musda) Partai Golkar Sulsel akan digelar pada Agustus 2025. Agenda ini diharapkan melahirkan pemimpin baru untuk partai berlambang pohon beringin di tingkat provinsi.
Hal ini sekaligus mengakhiri masa jabatan Ketua Golkar Sulsel 2020-2025, Taufan Pawe yang juga tak kalah hebatnya.
Ketua Golkar Sulsel, Taufan Pawe, menegaskan bahwa proses pencalonan akan berjalan sesuai mekanisme partai. Setiap kader punya hak untuk maju.
“Kalau ada yang ingin maju, silakan. Biarlah proses berjalan sesuai mekanisme,” ujarnya.